Trending ! Hati Hati.. 13 Juta Akun Bukalapak Dibobol Dan Dijual Bebas, Ini Kata Bukalapak

  Ayo  Jalan Terus !  - Peretas Pakistan yang dikenal dengan nama Gnosticplayers mengklaim telah meretas puluhan situs web terkenal di seluruh dunia.

Gnosticplayers mencatat ada 26,43 juta akun dari delapan situs web terkenal yang dijual bebas di Dream Market, situs jual beli yang ada di dark web. Dari kedelapan situs, dua diantaranya merupakan situs asal Indonesia yakni Youthmanual dan Bukalapak.

Dilansir dari The Hacker News, peretas mengungkapkan ada 13 juta akun Bukalapak dan 1,12 juta akun Youthmanual yang diretas dan dijual melalui Dream Market.


Peretas menjual database kedelapan situs tersebut secara terpisah dengan total nilai 1.2431 Bitcoin atau sekitar US$5.000 setara Rp70,5 juta (kurs US$1=Rp14.100).



Selain dua situs tersebut, secara rinci Gnosticplayers mengungkapkan enam situs lain yang berhasil dibobol antara lain GameSalad dengan 1,5 juta akun, Lifebar dengan 3,86 juta akun, EstanteVirtual dengan 5,45 juta akun, dan Coubic dengan 1,5 juta akun.


Sebelumnya, akun yang sama juga mengklaim telah meretas dan mencuri 890 juta akun dari 32 situs web populer.

Hingga informasi ini ditulis CNNIndonesia.com telah menghubungi Bukalapak, namun belum mendapat konfirmasi. (evn)





Hacker Klaim Curi dan Jual 13 Juta Akun Bukalapak



Seorang hacker berjulukan Gnosticaplayers menjual jutaan data akun situs terkenal hasil curiannya di dark web. Cukup mengejutkan ada nama Bukalapak di dalam daftar.

Dilansir dari laman The Hacker News, Senin (18/3/2019) Gnosticaplayers mengaku berhasil meretas 890 juta akun dari 32 situs beberapa waktu lalu. Dia kemudian menjual data curiannya tersebut dalam beberapa putaran. 

Pada putaran pertama ada 620 juta akun dari 16 situs. Di putaran kedua ada 127 juta dari 8 situs. Dan sebanyak 92 juta dari 8 situs ditawarkan pada putaran ketiga.

Saat ini sang hacker memperlihatkan penjualan tahap empat. Di dalamnya berisikan 27 juta akun dari enam situs. Adapun rinciannya sebagai berikut. 

- Youthmanual - platform perkuliahan dan karier Indonesia, 1,12 juta akun
- GameSalad - platform mencar ilmu online, 1,5 juta akun
- Bukalapak - situs jual-beli online, 13 juta akun
- Lifebear - situs notebook dari Jepang, 3,86 juta akun 
- EstanteVirtual - toko buku online, 5,45 juta akun 
- Coubic - jadwal janjian, 1,5 juta akun 

Peretas yang berasal dari pakistan ini menjual data hasi retasannya itu secara eceran di situs Dream Market. Bila ditotal nilainya 1, 2431 bitcoin atau senilai USD 5.000. Bila dikurskan sekitar Rp 72 juta.

Lantaran kebanyakan situs yang diretas sebelumnya mengakui bahwa terjadi kebobolan data. Besar kemungkinan data yang dijual Gnosticplayers kali ini pun sama validnya. 


detikINET telah berusaha melaksanakan konfirmasi ke pihak Bukalapak, tapi pernyataan resmi belum tersedia ketika informasi ini terpublikasi.

Sembari menunggu, laman The Hacker News menyarankan pengguna dari situs yang masuk daftar disarankan segera mengganti kata sandi, serta layanan dari situs lain yang sekiranya memakai password yang sama (afr/afr)





Pengakuan Hacker yang Klaim Angkut Jutaan Akun Bukalapak



- Hacker yang menyebut dirinya sebagai Gnosticaplayers menjual jutaan data akun situs terkenal hasil curiannya di dark web. Salah satunya ada nama Bukalapak walau sudah dibantah oleh startup unicorn Indonesia itu. Bagaimana ratifikasi sang hacker?

Hacker ini punya rekam jejak menjual data pengguna aneka macam perusahaan yang diretasnya. Kali ini, ia menjual data dari 6 perusahaan dengan total 26,42 juta data user. Untuk itu, ia meminta bayaran bitcoin senilai USD 4.940.

Adapun perusahaan yang diklaim berhasil ia retas mencakup Youthmanual, GameSalad, Bukalapak, Lifebear, EstanteVirtual dan Coubic. Dalam wawancara dengan media teknologi ZDNet, si hacker menyatakan perusahaan yang dibobolnya gagal melindungi password dengan algoritma penyandian kuat.


"Aku merasa kecewa sebab kurasa tak seorangpun belajar. Aku hanya merasa kecewa di ketika kini ini, sebab kurangnya keamanan di 2019 membuatku marah," tulisnya.

Zdnet menyatakan agresi sang hacker dilakukan bulan lalu, yakni pada Februari 2019. Sang hacker kemudian mengklaim tidak semua data yang didapatnya dijual sebab ada perusahaan yang kena mau membayar dia.

"Aku mencapai kesepakatan dengan beberapa perusahaan, startup yang cemas itu tidak akan melihat datanya dijual," tulisnya lagi.

Ketika dikonfirmasi, Bukalapak mengakui ada upaya peretasan tapi sang hacker tak mendapat apa-apa. "Kami mengkonfirmasi bahwa memang ada upaya untuk meretas Bukalapak beberapa waktu yang lalu, namun tidak ada data penting ibarat user password, finansial atau informasi langsung lainnya yang berhasil didapatkan," sebut Bukalapak.


"Kami selalu meningkatkan sistem keamanan di Bukalapak, demi memastikan keamanan dan kenyamanan para pengguna Bukalapak, dan memastikan data-data penting pengguna tidak disalahgunakan. Upaya peretasan ibarat ini memang sangat berpotensi terjadi di industri digital," tambah mereka.

"Kami selalu menghimbau para pengguna Bukalapak untuk lebih memperhatikan keamanan bertransaksi. Ganti password anda secara bersiklus serta aktifkan Two-Factor Authentication (TFA) yakni fitur yang diperuntukan mencegah jikalau ada penggunaan atau penyalahgunaan data penting dari device yang tidak dikenali," pungkas Bukalapak.






Bukalapak Akui Coba Dibobol Hacker, Tapi...


 Tak kurang dari 13 juta akun Bukalapak diklaim telah dicuri dan dijual oleh hacker dari Pakistan. e-Commerce besutan Achmad Zaky ini pun angkat bicara mengenai hal tersebut.

Lewat pernyataan resmi yang diterima detikINET, Senin (18/3/2018), pihak Bukalapak mengakui bahwa ada upaya untuk peretasan, tapi itu terjadi beberapa tahun lalu. Namun tidak ada data penting ibarat user password, finansial atau informasi langsung lainnya yang berhasil didapatkan.


"Kami selalu meningkatkan sistem keamanan di Bukalapak, demi memastikan keamanan dan kenyamanan para pengguna Bukalapak, dan memastikan data-data penting pengguna tidak disalahgunakan. Upaya peretasan ibarat ini memang sangat berpotensi terjadi di industri digital, ujar Intan Wibisono Head of Corporate Communications.

Intan pun menghimbau para pengguna Bukalapak untuk lebih memperhatikan keamanan bertransaksi. Disarankan mengganti password secara bersiklus serta mengaktifkan Two-Factor Authentication (TFA). 

"Fitur FTA diperuntukan mencegah jikalau ada penggunaan atau penyalahgunaan data penting dari device yang tidak dikenali. Kami juga menyarankan menjaga kerahasiaan password dan memakai security guide yang sudah disediakan Bukalapak," kata Intan.

Untuk melihat security guide Bukalapak sanggup diakses di sini.

Sebelumnya diberitakan seorang hacker berjulukan Gnosticaplayers menjual jutaan data akun situs terkenal hasil curiannya di dark web. Adapun rinciannya sebagai berikut. 

- Youthmanual - platform perkuliahan dan karier Indonesia, 1,12 juta akun
- GameSalad - platform mencar ilmu online, 1,5 juta akun
- Bukalapak - situs jual-beli online, 13 juta akun
- Lifebear - situs notebook dari Jepang, 3,86 juta akun 
- EstanteVirtual - toko buku online, 5,45 juta akun 
- Coubic - jadwal janjian, 1,5 juta akun 

Sang hacker menjual data hasil retasannya itu secara eceran di situs Dream Market. Bila ditotal nilainya 1,2431 bitcoin atau senilai USD 5.000. Bila dikurskan, nilainya sekitar Rp 72 juta. (afr/fyk)



Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya  @Tahukah.Anda.News

republished by Ayo Jalan Terus! -  Suarakan Fakta dan Kebenaran ! 




Sumber https://ayojalanterus.blogspot.com

0 komentar