Ppp Sebut Uang Di Laci Menag Yakni Honor, Ini Kata Komisi Pemberantasan Korupsi Dan Kecurigaan Jk

  Ayo  Jalan Terus !  - KPK menyita uang dalam bentuk rupiah dan dolar AS dari ruang kerja Menteri Agama.

 PPP mengklaim bahwa uang yang ditemukan KPK dari laci meja ruang kerja Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin yaitu gaji pribadi. Namun, KPK menegaskan bahwa uang tersebut merupakan barang bukti yang disita sebab terkait dengan masalah dugaan korupsi penyuapan jabatan.



“Semua bukti diduga terkait dengan penanganan kasus ini (penyuapan pengisian jabatan di Kemenag). Nanti ada proses untuk memprediksi, klarifikasi, dan menelusuri lebih lanjut melalui investigasi saksi atau kegiatan-kegiatan lain,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah ketika dikonfirmasi, Rabu (20/3).

KPK juga membantah dianggap terlalu dini menyimpulkan bahwa adanya keterlibatan Menag dalam masalah dugaan suap pengisian jabatan tersebut. Menurut Febri, jikalau hal tersebut dianggap keliru maka dipersilakan untuk memperlihatkan penjelasan disertai dengan bukti-bukti.

"Ya silakan saja, semoga pihak tersebut menyampaikan nanti kalau dipanggil dan diklarifikasi tolong jelaskan secara benar dengan bukti-bukti yang ada, yang niscaya kami sudah melaksanakan penyitaan dan kami akan terus mendalami temuan uang tersebut dan juga mengklarifikasi pada pihak-pihak terkait," paparnya.

Saat ditanyakan mengenai klaim pihak PPP yang menyebutkan bahwa uang yang disita KPK dari ruangan Menag yaitu gaji pribadi. Febri tidak ambil pusing dan kembali menegaskan, bahwa semua yang disita KPK merupakan bukti terkait tindak pidana korupsi.

"Saya kira isu yang saya sampaikan jelas. Kami nanti akan mendalami lebih lanjut dengan klarifikasi-klarifikasi dan juga proses penyidikan lebih lanjut. Yang niscaya semua bukti yang disita baik dokumen barang elektronik termasuk juga uang atau bukti-bukti lain, itu dilakukan penyitaan sebab diduga juga terkait dengan pokok perkara," ucapnya.

PPP sebelumnya menyebut sejumlah uang yang ditemukan KPK di ruang Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yaitu gaji pribadi. Informasi tersebut diterima oleh PPP dari Lukman.

"Kami diinfokan bahwa itu uang-uang honor. Honor sebagai menteri, menteri kunjungan ke mana kan ada honornya ada sebagai pembicara narasumber, itu kan ada honornya semua," kata Wakil Ketua Umum PPP, Arwani Thomafi di Kompleks dewan perwakilan rakyat RI, Jakarta (19/3).

Arwani membela Lukman atas temuan uang ratusan juta rupiah dan puluhan ribu dolar AS di Kantor Lukman ketika digeledah KPK pada Senin (18/3). Menurut Arwani, kepemilikan menteri atas uang ratusan juta yaitu sebuah kewajaran.

"Masak menteri nggak boleh punya uang ratusan juta rupiah, masa saya anggota dewan perwakilan rakyat dihentikan punya uang ratusan juta, kemudian kalau punya uang ratusan pribadi di asumsikan terus itu uang korupsi, ya tidak dapat dong," kata Arwani.

Lukman yang juga kader PPP sebelum ditunjuk menjadi menteri disebut Arwani sebagai orang bersih. "Pak Menteri Lukman kan populer higienis ya. Kaprikornus ini peristiwa alam ya, musibah, tetapi kita tidak ingin larut dalam peristiwa alam ini terlalu lama," ujar Legislator Komisi VIII ini.


Terkait masalah ini, Arwani pun menyerahkan sepenuhnya proses aturan pada KPK. Ia meyakini, PPP selaku partai juga tidak akan tersandung dengan masalah ini. Arwani memastikan, uang yang mengalir ke partai pun tidak ada kaitannya dengan Kasus Romi.


Uang di Laci Meja Menag, Reaksi Lukman, dan Kecurigaan JK



oleh Dian Fath Risalah, Rahma Sulistya, Arif Satrio Nugroho, Fauziah Mursid


KPK kesudahannya memerinci uang hasil sitaan penyidik dari ruang kerja Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin. Dari penggeledahan yang dilakukan pada Senin (18/3), total uang yang disita Rp 180 juta dan 30 ribu dolar AS.

Uang sitaan tersebut akan disertakan sebagai barang bukti dalam berkas kasus dugaan suap jual beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag), yang menjerat mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romi). Tidak hanya uang, penyidik KPK juga menyita sejumlah dokumen dari ruang kerja Menag.

"Setelah dihitung, uang yang ditemukan di laci meja kerja di ruang Menteri Agama juga jumlahnya sekitar Rp 180 jutaan dan 30 ribu dolar AS, uang tersebut akan diklarifikasi sebagai kepingan dari penanganan perkara," kata Febri dalam pesan singkatnya, Selasa (19/3).

Penyidik, sambung Febri, juga akan mempelajari semua dokumen yang disita dari sejumlah lokasi penggeledahan baik di Kantor Kemenag ataupun di DPP PPP. Dokumen yang ditelaah lebih jauh oleh penyidik yakni dokumen proses seleksi jabatan di Kemenag dan dokumen hukuman terhadap salah satu tersangka.

"Nanti akan kami lakukan analisis lebih lanjut sebab kami juga ada tentu bukti-bukti terkait barang-barang yang disita," ujarnya.

Febri melamjutkan, KPK juga mengingatkan kepada semua pihak yang terlibat dalam praktik jual beli jabatan di Kemenag ini untuk bersikap kooperatif. Lembaga Antirasuah mengancam menjerat para pihak yang mencoba memengaruhi proses aturan yang berjalan.

"Jangan hingga ada upaya pihak-pihak tertentu contohnya untuk mengumpulkan atau menghubungi atau mencoba mempengaruhi sakis-saksi yang mengetahui kasus ini," tegasnya.

Febri juga memastikan, KPK segera memanggil Menag Lukman. Febri menuturkan, investigasi terhadap Lukman dinilai penting untuk mengonfirmasi jauh ihwal suap di Kementerian yang dipimpinnya.

"Nanti gres diinformasikan lagi kalau sudah ada jadwalnya," kata Febri.

Dalam masalah yang menjerat Romi, KPK telah tetapkan tiga tersangka pada masalah ini, yaitu Romi diduga sebagai peserta suap. Adapun, diduga sebagai pemberi, yaitu Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur Haris Hasanuddin.

Muhammad Muafaq Wirahadi dan Haris Hasanuddin diduga telah menyuap Romi untuk mengurus proses lolos seleksi jabatan di Kemenag. Diketahui, Muhammad Muafaq mendaftar untuk posisi Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik. Sedangkan Haris, mendaftar sebagai Kakanwil Kemenag Provinsi Jatim.

Republika kemarin berhasil menghubungi Menag Lukman guna menanyakan wacana uang yang disita KPK. Namun, Menag enggan menyebutkan uang tersebut milik siapa, hingga KPK selesai melaksanakan penyidikan lebih lanjut terhadap masalah jual beli jabatan Kemenag RI.

“Mohon maaf sekali ketika ini saya belum dapat beri klarifikasi. Saya harus menahan diri untuk tak mengomentarinya demi menghormati institusi KPK,” ujar Lukman, Selasa (19/3).

Lukman mengaku belum berani memperlihatkan tanggapannya kepada publik. Ia beralasan, komentarnya akan melanggar moral penyidikan oleh KPK.

“Secara etis, saya tak anggun kalau menanggapi hal-hal yang dapat terkait dengan bahan kasus dengan masalah tersebut kepada publik, sebelum terlebih dahulu saya memberikan keterangan resmi kepada KPK,” kata Lukman.

Namun ketika ditanyakan apakah sudah ada jadwal investigasi dari KPK, Lukman mengaku belum ada panggilan terkait investigasi atau apa pun terkait dirinya. “Masih belum tahu,” kata Menag lagi.

Pembelaan justru disampaikan oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), partai daerah Lukman bernaung. Wakil Ketua Umum PPP, Arwani Thomafi menyebut sejumlah uang yang ditemukan KPK di ruang Lukman yaitu gaji pribadi. Informasi tersebut diterima oleh PPP dari Lukman.

"Kami diinfokan bahwa itu uang-uang honor. Honor sebagai menteri, menteri kunjungan ke mana kan ada honornya ada sebagai pembicara narasumber, itu kan ada honornya semua," kata Arwani di Kompleks dewan perwakilan rakyat RI, Jakarta, Selasa (19/3).

Menurut Arwani, kepemilikan menteri atas uang ratusan juta yaitu sebuah kewajaran. "Masak menteri nggak boleh punya uang ratusan juta rupiah, masak saya anggota dewan perwakilan rakyat dihentikan punya uang ratusan juta, kemudian kalau punya uang ratusan pribadi di asumsikan terus itu uang korupsi, ya tidak dapat dong," kata Arwani.

Lukman yang juga kader PPP sebelum ditunjuk menjadi menteri disebut Arwani sebagai orang yang bersih. "Pak Menteri Lukman kan populer higienis ya. Kaprikornus ini peristiwa alam ya, musibah, tetapi kita tidak ingin larut dalam peristiwa alam ini terlalu lama," ujar anggota Komisi VIII dewan perwakilan rakyat ini.

Terkait masalah ini, Arwani pun menyerahkan sepenuhnya proses aturan pada KPK. Ia meyakini, PPP selaku partai juga tidak akan tersandung dengan masalah ini. Arwani memastikan, uang yang mengalir ke partai pun tidak ada kaitannya dengan masalah Romi.

“Mohon maaf sekali ketika ini saya belum dapat beri klarifikasi. Saya harus menahan diri untuk tak mengomentarinya demi menghormati institusi KPK,” Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. 
Kecurigaan JK

Wapres Jusuf Kalla tidak menampik terjadinya masalah dugaan korupsi di Kemenag selama ini ketika dipimpin oleh menteri dari partai. Karenanya, ia menduga ada efek intervensi partai dalam masalah dugaan korupsi yang terjadi di Kemenag. Namun, ia menentukan untuk menyerahkan kepada KPK untuk menindaklanjuti masalah tersebut.

"Sepuluh dari sepuluh hanya dua yang dari partai. Ya kalau dihubung-hubungkan ya dua-dua kena tentu juga ada tentu kecurigaan juga memang. Bahwa di sini ada pengaruh. Tapi semoga kita menunggu saja proses hukum," ujar JK.

Menurut JK, masalah yang bermula dari OTT terhadap Romi merupakan kali ketiga bagi Kemenag tersandung masalah dugaan korupsi. Kasus pertama melibatkan Kemenag ketika dipimpin oleh Said Agil Husin Al Munawar, kedua ketika Menag dipimpin oleh Suryadharma Ali yang juga mantan Ketua Umum PPP, dan ketika ini Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

"Sebenarnya kalau masalah Kementerian Agama sayang juga. Ini ketiga kalinya, bukan kedua. Said Agil Munawar dulu kan. Tahun 2001. Sayang juga. Tentu kita sangat prihatin," ujar JK.

JK berharap Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin tidak ikut terlibat dalam masalah jual-beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama. Meskipun, penyidik KPK telah menggeledah ruang Lukman dan menyita uang ratusan juta rupiah dalam mata uang rupiah dan dolar AS.

"Tentu juga kita harapkan, Bapak Menteri Agama, saudara menteri agama tidak terlibat langsung. Dalam hal ini, semoga kita serahkan ke KPK atau abdnegara aturan untuk menilik masalah ini," ujar JK.

KPK menyita uang dalam bentuk rupiah dan dolar AS dari ruang kerja Menteri Agama PPP Sebut Uang di Laci Menag yaitu Honor, Ini Kata KPK dan Kecurigaan JK




Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui isu menarik lainnya  @Tahukah.Anda.News

republished by Ayo Jalan Terus! -  Suarakan Fakta dan Kebenaran ! 



Sumber https://ayojalanterus.blogspot.com

0 komentar