Ketua Dpr Dari Golkar Ini Menolak! Visi Sandi Hapus Ujian Nasional (Un) Tiru Keberhasilan Finlandia

Visi Sandiaga Uno Hapus Ujian Nasional (UN) Meniru Keberhasilan Finlandia




 Pada Debat Cawapres tadi malam, Minggu (17/3/2019), Sandiaga Uno memaparkan visi misinya di bidang kesehatan, pendidikan, dan ketenagakerjaan. Di Bidang pendidikan, calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto ini berjanji menghapus Ujian Nasional (UN). Dia juga mempunyai aktivitas pendidikan tuntas dan berkualitas dengan cara meningkatkan kesejahteraan guru honorer.

Dewan Pakar Rumah Sandiaga Uno Indonesia Lendo Novo menyampaikan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno akan merombak sistem pendidikan. Sandi bakal menghapuskan ujian nasional (UN) kalau terpilih dalam Pilpres 2019.

Janji tersebut terlontar sesudah Sandi meninjau sistem pendidikan di Finlandia. Indonesia, berdasarkan Lendo, bisa menerapkan sistem tersebut dan besar kemungkinan akan berhasil.

"Finland itu bisa jadi terbaik sebab menghapuskan PR, UN, lalu belum dewasa disuruh bergaul. Akhirnya (pendidikan) Finlandia nomor satu di dunia. Yang dilakukan itu menggantikan UN dengan pemetaan bakat," kata ia di Resto d'consulate, Jakarta Pusat, Sabtu, 16 Maret 2019, ibarat dilansir medcom.id.

Lando menyebut planning tersebut benar telah disiapkan Sandi. Anak-anak Indonesia nantinya akan difokuskan untuk pengembangan bakat.

"Itu sudah disiapkan Mas Sandi. Saat bakatnya dipetakan di situlah fokus pendidikan. Kalau talenta sudah keluar, boleh jadi konstruksi pendidikan kita berubah drastis," katanya.

[Vide - Visi Misi Sandiaga Uno]



Kebijakan Sandi yang Difavoritkan Anak Sekolah


Cawapres Sandiaga Uno mengungkapkan telah mengunjungi 1.500 titik wilayah di Indonesia selama 7 bulan terakhir untuk mendengarkan keluhan dan aspirasi rakyat.

Satu hal yang menjadi fokus Sandi ialah terkait pendidikan. Sandi berjanji akan menuntaskan banyak sekali permasalahan yang terkait dengan dunia pendidikan.

"Oleh sebab itu, Prabowo - Sandi mempunyai solusi di bidang pendidikan. Dua yang utama. Pertama, pendidikan tuntas berkualitas, meningkatkan kualitas pendidikan ialah (dengan) meningkatkan kualitas guru, kesejahteraan guru terutama guru honorer. Kita akan tingkatkan kesejahteraan dan pastikan status guru," kata Sandi di Jakarta, Ahad (17/3) ibarat dikutip Tarbawia.

Sandi juga berjanji akan menghentikan sistem Ujian Nasional (UN) dan diganti dengan meneruskan minat dan bakat.

"Kita juga pastikan bahwa sistem UN dihentikan, diganti dengan penerusan minat dan bakat. Kami juga mempunyai konsep sekolah link and match, di mana kita hadirnya penyedia lapangan kerja dan pencipta lapangan kerja tersambung dengan dunia pendidikan," pungkasnya.[pbc]



Ketua dewan perwakilan rakyat Tolak Wacana Sandiaga Hapus Ujian Nasional



Cawapres Sandiaga Uno berencana menghapus ujian nasional dengan alasan pembiayaan yang tinggi. Ketua dewan perwakilan rakyat Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai UN penting sebagai tolok ukur kualitas pendidikan.

"Menurut saya kita ini lagi mengejar kualitas pendidikan yang baik. Salah satu cara mengukur apakah sekolah atau para pendidikan melaksanakan pendidikan dengan baik ialah dengan ujian yang dilakukan secara nasional," kata Bamsoet di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2019).



Ujian nasional ditegaskan Bamsoet bisa menjadi indikator kesamarataan pendidikan di Indonesia. 

"Jadi terukur mereka mempunyai pengetahuan yang merata. Kita tidak ingin juga kalau tidak UN kualitas pendidikan antara satu kawasan dengan kawasan lain jomplang ya," tuturnya.

Sebelumnya, Sandiaga Uno berwacana menghapus ujian nasional saat debat cawapres. Sandiaga menyebut ujian nasional sebagai salah satu sumber biaya tertinggi dalam sistem pendidikan nasional.

"Kami juga akan menghapus ujian nasional. Ini ialah salah satu sumber biaya yang tinggi bagi sistem pendidikan kita," kata Sandiaga ketika debat cawapres di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/3).



lagi lagi.... dulu ... (2014)

Jokowi Janji Hapus Ujian Nasional, Suara Pelajar dan Guru Akan Didapat



 Capres Jokowi berjanji akan menghapus ujian nasional. Bila niatan Jokowi ini benar dilaksanakan, tentu akanmendapar respons konkret dari pemilih cukup umur yang masih pelajar. Jokowi akan mendapat pemberian mereka.

"Pasti dukung ia dan guru dukung dia," kata Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti ketika berbincang, Rabu (11/6/2014).

Retno menilai para pelajar yang rata-rata masih cukup umur juga banyak mengeluhkan soal pelaksanaan UN ini. Tengok saja di media sosial, mereka banyak yang berkicau menyuarakan penolakannya.

"Secara masif dan sistematik mereka melihat kecurangan dan kecurangan. Makara kalau ingin mendapat nilai yang tinggi mesti mendapat bocoran. Anak yang pandai dan rajin bisa sanggup nilai biasa-biasa saja sebab jujur, tetapi anak yang malas bisa manis sebab mendapat bocoran," urainya.

Retno juga menantang Jokowi untuk lebih menegaskan niatnya menghapus ujian nasional. Menurutnya juga ini akan sejalan dengan revolusi mental yang dilakukannya. UN selama ini hanya menciptakan murid dan guru ada yang terpaksa berbuat curang.

"Generasi muda kita melihat sebuah sistem pendidikan yang boleh curang supaya lulus. Ini membahayakan," tegas dia.

Hasil UN kuat pada kualitas sekolah dan juga kualitas pendidikan di suatu daerah. "Karena itu ada juga guru yang terpaksa memberi bocoran supaya kualitas sekolahnya ikut naik," tutupnya.



Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya  @Tahukah.Anda.News

republished by Ayo Jalan Terus! -  Suarakan Fakta dan Kebenaran ! 




Sumber https://ayojalanterus.blogspot.com

0 komentar