Ayo Jalan Terus ! - Pilpres kadang menghadapkan seseorang pada dua pilihan sulit: persahabatan atau politik. Kondisi ini terjadi pada dua sahabat sejati calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno, yaitu Erick Thohir dan Erwin Aksa.
Ketiganya tolong-menolong masyhur sebagai pengusaha ketimbang politisi. Bisnisnya pun tak main-main. Erwin Aksa ialah Komisaris Utama Bosowa Group yang menggarap bisnis otomotif, semen, pertambangan, energi, jasa keuangan, properti, serta pendidikan. Sandiaga Uno, membangun perusahaan dalam bidang keuangan dan investasi hingga menempatkan namanya sebagai pendatang gres dalam daftar 40 orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes tahun 2009.
Kemudian Erick Thohir ialah pendiri Mahaka Group yang fokus pada bisnis media dan entertainment. Erick juga pemilik F.C. Internazionale Milano (Inter Milano) dan D.C. United, juga pernah jadi pemilik klub bola basket NBA Philadelphia 76ers.
Erwin Aksa dan Sandi lebih dulu terjun ke politik, masing-masing masuk di Partai Golkar dan Partai Gerindra. Sementara Erick Thohir untuk pertama kalinya terjun ke politik pribadi didaulat sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Ketiganya sudah erat usang jauh sebelum berpolitik. Namun, Pilpres 2019 menempatkan mereka pada pilihan yang berbeda, ketika Sandi memutuskan diri menjadi calon wakil presiden. Erick Thohir 'terpaksa' mengambil posisi melawan Sandi dengan memimpin tim kampanye Jokowi-JK, sementara Erwin menentukan berdampingan dengan Sandi.
Erick Thohir
Meski kini berseberangan, Erick Thohir dan Sandiaga Uno punya sejarah pesahabatan sangat lama, yaitu semenjak mereka duduk di SD (SD), kemudian SMP, SMA, dan kuliah bersama-sama di Amerika Serikat meski beda kampus. Persahabatan itu berlanjut ketika mereka sama-sama jadi pebisnis.
"Saya temenan dengan beliau (Erick Thohir) dari SD. Kami main basket bareng, hingga SMA. Waktu kuliah di Amerika juga saling berkunjung. Kaprikornus sudah usang sekali, hingga kini aku sahabatan. Termasuk istri dan anak saya," kata Sandi usai berdialog dengan pengusaha muda bali di Puri Dalem Sanur, Denpasar, Sabtu (8/9/2018).
Saat masa registrasi pilpres, Sandi sempat meyakini Erick Thohir tak mungkin mau menjadi ketua timses Jokowi-Ma'ruf alasannya ialah itu berarti akan menghambat harapannya menjadi wapres. Tak hanya itu, Sandi juga mengkhawatirkan pesahabatanya dengan Erick terganggu.
"Secara jujur ya khawatir, ini pertemanan, secara rill niscaya kita khawatir bahwa bawah umur kita, terutama istri, aku niscaya khawatir," kata Sandi di Posko Melawai, Jakarta Selatan, Kamis (6/9/2018).
Tapi dugaan Sandi melesat, Erick luluh alasannya ialah diminta pribadi Jokowi, yang terkesan pada kesuksesan Erick memimpin gelaran Asian Games 2018. "Saya yakin, bila boleh milih niscaya beliau enggak bakal mau, alasannya ialah beliau lebih gampang mengurus usahanya," ucap Sandi waktu itu.
Pertemuan emosional pun terjadi ketika Erick bertemu Sandi tak sengaja di program pernikahan putra kedua Ketua DPR, Bambang Soesatyo, pada Sabtu (8/9/2018). Erick menyerupai meminta maaf alasannya ialah pilihannya menjadi ketua timses Jokowi-Ma'ruf, pun Sandi menyerupai ingin bicara beliau memaklumi.
Kini, Sandi sedang berjuang keras untuk memenangi Pilpres 2019, namun Erick Thohir dengan posisinya memaksa beliau harus berjuang supaya Sandi gagal memenangi Pilpres. Dilema, tentu. Tapi begitulah, dan keduanya tak ingin perilaku politik dianggap merusak persahabatan.
"Persahabatan jangan dilihat hari ini, tapi masa kemudian dan masa depan," kata Erick di posko pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Menteng, Jakpus, Jumat (7/9/2018).
Erwin Aksa
Berbeda dengan Erick Thohir, sahabat Sandi yang juga pengusaha, Erwin Aksa, menentukan perilaku berbeda. Dia justru mendukung Sandi yang maju dengan Prabowo di Pilpres 2019. Keponakan Jusuf Kalla itu menuai sorotan ketika duduk di barisan pendukung Prabowo-Sandi dalam debat cawapres, Minggu (17/3). Erwin hadir memberi support pada Sandi yang malam itu sedang berdebat dengan Ma'ruf Amin.
Erwin Aksa menyadari beliau mengambil risiko bertentangan dengan keputusan partainya, Golkar, yang ada di koalisi Jokowi-Ma'ruf. Bahkan beliau berseberangan dengan perilaku ayahnya sendiri --Aksa Mahmud-- yang juga mendukung Jokowi-Ma'ruf. Termasuk bertentangan dengan posisi pamannya, Jusuf Kalla.
Tapi tanggapan Erwin lugas: Sandi sahabat sejati saya.
"Saya dan Sandiaga Uno merupakan sahabat sejati, mantan Ketua Umum HIPMI dan aktif di KADIN. Kami punya ikatan emosional yang tidak dapat kami hilangkan dan kami lupakan. Kami mempunyai korelasi persahabatan yang hakiki," ucap Erwin dalam rilisnya, Selasa (19/3/2019).
Sandi menjabat Ketua Umum HIPMI periode 2005-2008, kemudian dilanjutkan Erwin Aksa periode 2008-2011. Erwin menyampaikan Sandi-lah yang ketika itu membantunya menjabat Ketua Umum HIPMI.
"Bagi saya, persahabatan lebih penting dari segalanya. Jangan hingga persahabatan terputus alasannya ialah pilihan politik yang berbeda. Nilai-nilai persahabatan harus terus dipupuk alasannya ialah nilai-nilai persahabatan ialah modal sosial yang sangat penting bagi pembangunan Indonesia."
-Erwin Aksa
Lantaran sikapnya itu, Erwin rela nonaktif dari Partai Golkar dalam jabatannya sebagai Ketua DPP Golkar Bidang Koperasi, Wirausaha dan UKM.
"Demi persahabatan aku dengan Sandiaga Uno, alhasil aku mohon maaf kepada seluruh kolega dan kader Partai Golkar di seluruh Indonesia, dan dengan ini aku menyatakan nonaktif dari kepengurusan Partai Golkar hingga proses pencapresan selesai," tutup Erwin.
Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui gosip menarik lainnya @Tahukah.Anda.News
![[Bertabur Hikmah] Selandia Gres Akan Siarkan Azan Di Tv & Radio Secara Serentak Ketika Jumatan](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYAiP2XB96DPPsTY8LWHIYCSHcxke0PaP0tLrtyDlT7FwOpDQPCyBuSg1F4lTHiAO0NDP-3DfkUS5HXmtTDcwoDfuDZ9adH5R3E5SXYtT5JTwnsnhK-CFsvBcVaMLuq2pMSHsT3pNdzQ45/s72-c/azan.jpg "[Bertabur Hikmah] Selandia Gres Akan Siarkan Azan Di Tv & Radio Secara Serentak Ketika Jumatan")
0 komentar