Ayo Jalan Terus ! - Video viral yang memperlihakan anggota Polisi Republik Indonesia bersama warga meneriakan yel-yel “Jokowi yes, yes, yes” terjadi di Simalungun, Sumatera Utara.
Menanggapi Video Viral Jokowi yes yes yes, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Div Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, tidak semua yang di-share di medsos sanggup mengemban amanah 100 persen kebenarannya. Pasalnya, banyak pihak tak bertanggung jawab terkadang memenggal atau mengedit video atau gambar, Jakarta, Selasa 19 Maret 2019.
"Yang harus dilihat memang kan di dalam video bicara mengucapkan terima kasih sumbangan sosial, dan memang benar sumbangan sosial ialah jadwal pemerintah," kata Kadiv Humas Polisi Republik Indonesia Irjen Mohammad Iqbal di Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (20/3).
Iqbal menjelaskan selama ini kepolisian melaksanakan pendampingan dalam pelaksanaan jadwal bansos di lapangan. Namun demikian duduk kasus tersebut tengah didalami Propam.
"Apabila dugaan polisi ada di sana memang kita ada MoU dengan Kemensos untuk melaksanakan pendampingan terhadap jadwal tersebut," katanya.
Ia menjelaskan MoU ditandatangani alasannya terjadi penyimpangan dalam pendistribusian bansos. Beberapa orang yang ditangkap antara lain di Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan.
"Bahwa ada (ucapan) terima kasih dan lain-lain (dalam video) inisiatif mereka, inisiatif dari masyarakat," tambah Iqbal.
Sebelumnya beredar video sejumlah orang akseptor bansos dipandu laki-laki diduga polisi mengucapkan terima kasih kepada Jokowi atas jadwal bansos. Melalui pengeras suara, komando memberikan terima kasih diakhiri yel-yel Jokowi yes yes yes.
Dalam video berdurasi 27 detik itu terlihat sejumlah warga duduk berjajar di sebuah ruangan. Sementara dua orang berseragam cokelat mengabadikan bencana itu. Video lantas beredar di dunia maya antara lain diunggah di Twitter oleh @JackVardan. Video juga beredar melalui aplikasi platform WhatsApp semenjak Senin (18/3).
Kadiv Humas Polisi Republik Indonesia Irjen Mohammad Iqbal menjelaskan bahwa video itu direkam ketika anggota Polisi Republik Indonesia sedang memberi pendampingan Program Bantuan Sosial.
“Mereka (anggota Polri) itu tengah melaksanakan kiprah pendampingan jadwal Bantuan Sosial (Bansos), di Simalungun, Sumatera Utara,” kata mantan Wakapolda Jawa Timur ini kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (20/3).
Sementara mengenai ucapan terima kasih yang disampaikan polisi dalam video itu, kata Iqbal, merupakan inisiatif langsung bukan institusi.
“Masyarakat yang yel-yel juga ialah inisiatif masyarakat sendiri,” pungkas Iqbal.
Polri, terperinci Iqbal, memang diminta oleh Kementerian Sosial untuk melaksanakan pendampingan. Tujuannya, supaya penyaluran bansos khususnya Program Keluarga Harapan (PKH) dari pemerintah yang kerap disalahgunakan menyerupai di Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan tidak terjadi lagi.
“Sehingga Mensos minta sumbangan Polisi Republik Indonesia mengawal dan mengamankan. Di antaranya kasus penggelapan dana PKH oleh oknum petugas di Sumsel dan Sulsel serta pendataan yang kurang di-update, sehingga ada pihak yang merasa berhak mendapatkan namun tidak menerima. Inikan potensi keributan,” demikian Iqbal. [rmol]
Menanggapi Video Viral Jokowi yes yes yes, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Div Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, tidak semua yang di-share di medsos sanggup mengemban amanah 100 persen kebenarannya. Pasalnya, banyak pihak tak bertanggung jawab terkadang memenggal atau mengedit video atau gambar, Jakarta, Selasa 19 Maret 2019.
Video Yel-Yel Jokowi Yes Yes Yes, Ini Kata Polisi
Beredar luas video tiga anggota kepolisian mengajak sejumlah warga yang didominasi ibu-ibu meneriakkan yel-yel: Jokowi yes, yes, yes. Video itu lantas dikait-kaitkan sejumlah pihak dengan netralitas korps Bhayangkara. Apa balasan Mabes Polri?
"Yang harus dilihat memang kan di dalam video bicara mengucapkan terima kasih sumbangan sosial, dan memang benar sumbangan sosial ialah jadwal pemerintah," kata Kadiv Humas Polisi Republik Indonesia Irjen Mohammad Iqbal di Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (20/3).
Iqbal menjelaskan selama ini kepolisian melaksanakan pendampingan dalam pelaksanaan jadwal bansos di lapangan. Namun demikian duduk kasus tersebut tengah didalami Propam.
"Apabila dugaan polisi ada di sana memang kita ada MoU dengan Kemensos untuk melaksanakan pendampingan terhadap jadwal tersebut," katanya.
Ia menjelaskan MoU ditandatangani alasannya terjadi penyimpangan dalam pendistribusian bansos. Beberapa orang yang ditangkap antara lain di Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan.
"Bahwa ada (ucapan) terima kasih dan lain-lain (dalam video) inisiatif mereka, inisiatif dari masyarakat," tambah Iqbal.
Sebelumnya beredar video sejumlah orang akseptor bansos dipandu laki-laki diduga polisi mengucapkan terima kasih kepada Jokowi atas jadwal bansos. Melalui pengeras suara, komando memberikan terima kasih diakhiri yel-yel Jokowi yes yes yes.
Dalam video berdurasi 27 detik itu terlihat sejumlah warga duduk berjajar di sebuah ruangan. Sementara dua orang berseragam cokelat mengabadikan bencana itu. Video lantas beredar di dunia maya antara lain diunggah di Twitter oleh @JackVardan. Video juga beredar melalui aplikasi platform WhatsApp semenjak Senin (18/3).
Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui isu menarik lainnya @Tahukah.Anda.News
0 komentar