Ayo Jalan Terus ! - Beberapa ahad terakhir, otoritas penerbangan seluruh dunia sedang ribut-ributnya mengandangkan pesawat. Usai terjadinya dua perkara besar kecelakaan Boeing 737 Max 8 yang terjadi hanya dalam waktu lima bulan, kini ramai-ramai maskapai dan otoritas udara seluruh dunia melaksanakan larangan terbang pada pesawat jenis tersebut.
Pelarangan terbang pesawat lantaran problem keselamatan ialah problem yang cukup besar, dan itu sangat jarang terjadi. Kekhawatiran cukup besar muncul dari para regulator penerbangan di seluruh dunia untuk mengandangkan Boeing 737 max 8 hingga para penyelidik sanggup mengetahui apa penyebab kecelakaan tersebut.
Tidak ada yang berani mengambil langkah yang niscaya hingga penyelidikan kecelakaan Ethiopian Airlines Penerbangan 302 di Addis Ababa pada 10 Maret 2019 kemudian selesai. Kabar terakhir, informasi dari perekam data penerbangan dan perekam bunyi kokpit pesawat tersebut kini sudah berada di Paris untuk dianalisis.
Pelarangan terbang pesawat lantaran problem keselamatan ialah problem yang cukup besar, dan itu sangat jarang terjadi. Kekhawatiran cukup besar muncul dari para regulator penerbangan di seluruh dunia untuk mengandangkan Boeing 737 max 8 hingga para penyelidik sanggup mengetahui apa penyebab kecelakaan tersebut.
Tidak ada yang berani mengambil langkah yang niscaya hingga penyelidikan kecelakaan Ethiopian Airlines Penerbangan 302 di Addis Ababa pada 10 Maret 2019 kemudian selesai. Kabar terakhir, informasi dari perekam data penerbangan dan perekam bunyi kokpit pesawat tersebut kini sudah berada di Paris untuk dianalisis.
Sebelumnya, perkara pelarangan dan pengandangan pesawat ibarat ini pernah terjadi beberapa kali di seluruh dunia. Berikut daftar singkat pelarangan terbang pesawat selama delapan dekade terakhir, ibarat dikutip dari CNN, Minggu (17/3/2019).
2013: Pesawat Boeing 787 Dreamliner
Bukan hanya 737 max 8, Boeing 787 Dreamliner pun pernah bermasalah juga dan berujung pada pelarangan terbang.
Tahun 2013 atau sempurna dua tahun sesudah jet bermesin ganda berbadan lebar Boeing yang canggih dan super efisien mulai beroperasi, kebakaran baterai muncul menjadi masalah. Insiden itu memaksa penerbangan All Nippon Airways 787 di Jepang untuk mendarat ke bandara terdekat dan eksklusif mengevakuasi semua penumpang dan awak.
Beberapa hari kemudian di Boston, asap muncul dari kompartemen baterai dari Jepang Airlnes Dreamliner yang diparkir. Insiden ini menciptakan FAA (otoritas penerbangan AS) menghentikan semua Dreamliner di seluruh negeri, ibarat halnya para pejabat penerbangan di seluruh dunia.
Setelah melaksanakan penyelidikan, perancangan ulang baterai Boeing memungkinkan Dreamliners untuk kembali ke melayani penumpang sekitar tiga bulan kemudian.
1979: Pesawat McDonnell Douglas DC-10
Penyelidikan ke jatuhnya American Airlines Penerbangan 191 di Chicago, yang menewaskan 273 orang, menyebabkan dikandangkannya semua pesawat jenis DC-10. Investigator khawatir dengan seluruh armada DC-10 lantaran mesin kiri Flight 191 telah terpisah dari sayap ketika lepas landas pada kecelakaan di Chicago.
Akhirnya para penyelidik menyalahkan kecelakaan pada pemeliharaan yang kurang diperhatikan. Sehingga mmerusak struktur yang menahan mesin ke sayap. Pesawat pub memasuki kembali layanan penerbangan, 37 hari sesudah mereka dihentikan terbang.
1946: Pesawat Lockheed L-049 Constellation.
Lockheed Constellations sendiri dihentikan pada tahun 1931 sesudah kecelakaan di bersahabat Reading, Pennsylvania, kecelakaan itu telah menewaskan empat orang. Setelahnya, beberapa kecelakaan kebakaran mesin pada jenis pesawat yang sama terjadi kembali.
Regulator penerbangan federal setempat telah mengandangkan semua pesawat jenis 58 L-049 yang sedang beroperasi ketika itu dan memerintahkan perubahan pada sistem listrik dan mesin mereka. Pelarangan itu berlangsung sekitar enam ahad sebelum pesawat kembali beroperasi.
1931: Pesawat Fokker F-10A
Kecelakaan pesawat F-10A di Bazaar, Kansas, menjadi info utama pada tahun 1931 lantaran salah satu dari delapan korbannya ialah instruktur sepakbola populer Notre Dame, Knute Rockne. Penyelidik menyampaikan kecelakaan itu disebabkan oleh konstruksi sayap yang rusak, mendorong regulator untuk mengandangkan semua F-10A.
Sebagian besar dari pesawat-pesawat ini kembali beroperasi. Tetapi hilangnya kepercayaan publik dan biaya inspeksi yang dipesan oleh regulator, malah mendorong maskapai penerbangan untuk berhenti menerbangkannya lantaran kehabisan uang. (das/das)
2013: Pesawat Boeing 787 Dreamliner
Bukan hanya 737 max 8, Boeing 787 Dreamliner pun pernah bermasalah juga dan berujung pada pelarangan terbang.
Tahun 2013 atau sempurna dua tahun sesudah jet bermesin ganda berbadan lebar Boeing yang canggih dan super efisien mulai beroperasi, kebakaran baterai muncul menjadi masalah. Insiden itu memaksa penerbangan All Nippon Airways 787 di Jepang untuk mendarat ke bandara terdekat dan eksklusif mengevakuasi semua penumpang dan awak.
Beberapa hari kemudian di Boston, asap muncul dari kompartemen baterai dari Jepang Airlnes Dreamliner yang diparkir. Insiden ini menciptakan FAA (otoritas penerbangan AS) menghentikan semua Dreamliner di seluruh negeri, ibarat halnya para pejabat penerbangan di seluruh dunia.
Setelah melaksanakan penyelidikan, perancangan ulang baterai Boeing memungkinkan Dreamliners untuk kembali ke melayani penumpang sekitar tiga bulan kemudian.
1979: Pesawat McDonnell Douglas DC-10
Penyelidikan ke jatuhnya American Airlines Penerbangan 191 di Chicago, yang menewaskan 273 orang, menyebabkan dikandangkannya semua pesawat jenis DC-10. Investigator khawatir dengan seluruh armada DC-10 lantaran mesin kiri Flight 191 telah terpisah dari sayap ketika lepas landas pada kecelakaan di Chicago.
Akhirnya para penyelidik menyalahkan kecelakaan pada pemeliharaan yang kurang diperhatikan. Sehingga mmerusak struktur yang menahan mesin ke sayap. Pesawat pub memasuki kembali layanan penerbangan, 37 hari sesudah mereka dihentikan terbang.
1946: Pesawat Lockheed L-049 Constellation.
Lockheed Constellations sendiri dihentikan pada tahun 1931 sesudah kecelakaan di bersahabat Reading, Pennsylvania, kecelakaan itu telah menewaskan empat orang. Setelahnya, beberapa kecelakaan kebakaran mesin pada jenis pesawat yang sama terjadi kembali.
Regulator penerbangan federal setempat telah mengandangkan semua pesawat jenis 58 L-049 yang sedang beroperasi ketika itu dan memerintahkan perubahan pada sistem listrik dan mesin mereka. Pelarangan itu berlangsung sekitar enam ahad sebelum pesawat kembali beroperasi.
1931: Pesawat Fokker F-10A
Kecelakaan pesawat F-10A di Bazaar, Kansas, menjadi info utama pada tahun 1931 lantaran salah satu dari delapan korbannya ialah instruktur sepakbola populer Notre Dame, Knute Rockne. Penyelidik menyampaikan kecelakaan itu disebabkan oleh konstruksi sayap yang rusak, mendorong regulator untuk mengandangkan semua F-10A.
Sebagian besar dari pesawat-pesawat ini kembali beroperasi. Tetapi hilangnya kepercayaan publik dan biaya inspeksi yang dipesan oleh regulator, malah mendorong maskapai penerbangan untuk berhenti menerbangkannya lantaran kehabisan uang. (das/das)
Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya @Tahukah.Anda.News
0 komentar