Ayo Jalan Terus ! - Rakyat Papua tengah dilanda musibah.
Menurutnya, program tersebut penting digelar. Sebab, kata Bambang, soal kebangsaan masyarakat Indonesia ketika ini sedang diuji.
"Kita semua sadar bahwa soal kebangsaan kita sedang diuji kekuatannya. Kita sanggup lihat USSR (Uni Republik Sosialis Soviet) pecah, Eropa pecah. Dan kita syukuri republik ini masih dalam keadaan baik," katanya.
Beberapa pihak mengkritik dana sebesar itu sanggup dipakai untuk banyak hal, ibarat membenahi jalan rusak sampai meningkatkan honor guru. Bambang memastikan soal kebangsaan tidak sanggup dibandingkan hal lain.
"Lihatlah sejarahnya terbentuknya bangsa ini. Itu bukan hanya soal uang, tapi soal keringat, air mata dan darah yang dikorbankan pahlawan," ujar legislator Komisi I dewan perwakilan rakyat RI itu.
Untuk diketahui, Apel Kebangsaan tersebut akan digelar hari Minggu (17/3) mendatang di daerah Simpang Lima Semarang.
Terdapat empat panggung dengan panggung utama di Lapangan Simpanglima, lalu panggung di Jalan Pahlawan, Jalan Pandanaran dan Jalan Ahmad Yani.
Sejumlah tokoh yang akan mengisi orasi ialah Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Tentara Nasional Indonesia Hadi Tjahjanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, KH. Maimun Zubair, Habib Luthfi, Gus Muwafiq, KH Munif Zuhri, Prof Mahfud MD, KH Ahmad Daroji, Uskup Rubiatmoko (Keuskupan Agung Semarang), Pendeta Eka Laksa (PGI), Nyoman Suraharta (PHDI), Go Boen Tjien (Matakin) dan Pujianto (Walubi).
Acara juga akan dimeriahkan sejumlah artis nasional ialah Slank, Letto, Armada, Virza, Nella Kharisma dengan MC Vincent-Desta dan Cak Lontong.
Dalam website LPSE Provinsi Jateng disebutkan nama tender "Pengadaan Kegiatan Apel Kebangsaan Jawa Tengah Tahun 2019 Rampak Senandung Kebangsaan" mempunyai nilai pagu paket Rp 18.764.420.000,00. Anggaran berasal dari APBD 2019 dengan instansi Pemda Provinsi Jawa Tengah dengan satuan kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
(bai/sip)
Banjir bandang yang menerjang sembilan kelurahan di kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (16/3) malam, telah memakan korban banyak dan diperkirakan terus bertambah.
Data terakhir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai Senin (15/3) pukul 15.00 WIB, mencatat 79 orang tewas dan 43 korban belum ditemukan. Lebih dari 4 ribu jiwa terpaksa mengungsi.
Aktivis kemanusiaan, Natalius Pigai prihatin di tengah kepiluan ini, justru uang negara miliaran rupiah dihambur-hamburkan untuk penyelenggaraan apel kebangsaan.
Apel kebangsaan ini diinisiasi Pemerintah Provinsi Jawa dan telah digelar kemarin (Minggu, 17/3) mulai pagi sampai siang hari di Simpang Lima, Semarang.
“Nalar publik tercederai! Di ketika petaka menimpa bangsa saya, tim Jokowi berpesta pora 18 miliar uang negara, uang rakyat kecil untuk sebuah program musik yang dihadiri hanya 2 ribuan orang,” ujarnya, Senin (18/3).
Pigai pun membandingkan alokasi pinjaman dana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua.
“Bantuan BPBP Papua hanya 1 miliar untuk rakyat Sentani Papua,” jelasnya,
“Tuhan jaga bangsa saya,” pinta mantan komisioner Komnas HAM tersebut. [rmol]
Apel Kebangsaan Senilai Rp 18 M, PDIP Jateng: Tak Seberapa
Apel kebangsaan yang digelar Pemprov Jateng menelan biaya sebesar Rp 18 juta. DPW PDI Perjuangan (PDIP) Jateng menilai angka tersebut tidaklah seberapa.
Hal itu diungkapkan Ketua DPW PDIP Jateng, Bambang Wuryanto. Menurutnya, dana Rp 18 miliar tidak sanggup dibandingkan dengan kepentingan persatuan bangsa.
"Ini kan sanggup dilakukan audit, untuk apa saja. Tapi soal besarannya, ini tidaklah seberapa dibandingkan dengan kepentingan bangsa," kata laki-laki yang disapa Bambang Pacul ketika ditemui di Solo, Jumat (15/3/2019).
Hal itu diungkapkan Ketua DPW PDIP Jateng, Bambang Wuryanto. Menurutnya, dana Rp 18 miliar tidak sanggup dibandingkan dengan kepentingan persatuan bangsa.
"Ini kan sanggup dilakukan audit, untuk apa saja. Tapi soal besarannya, ini tidaklah seberapa dibandingkan dengan kepentingan bangsa," kata laki-laki yang disapa Bambang Pacul ketika ditemui di Solo, Jumat (15/3/2019).
Menurutnya, program tersebut penting digelar. Sebab, kata Bambang, soal kebangsaan masyarakat Indonesia ketika ini sedang diuji.
"Kita semua sadar bahwa soal kebangsaan kita sedang diuji kekuatannya. Kita sanggup lihat USSR (Uni Republik Sosialis Soviet) pecah, Eropa pecah. Dan kita syukuri republik ini masih dalam keadaan baik," katanya.
"Lihatlah sejarahnya terbentuknya bangsa ini. Itu bukan hanya soal uang, tapi soal keringat, air mata dan darah yang dikorbankan pahlawan," ujar legislator Komisi I dewan perwakilan rakyat RI itu.
Untuk diketahui, Apel Kebangsaan tersebut akan digelar hari Minggu (17/3) mendatang di daerah Simpang Lima Semarang.
Terdapat empat panggung dengan panggung utama di Lapangan Simpanglima, lalu panggung di Jalan Pahlawan, Jalan Pandanaran dan Jalan Ahmad Yani.
Sejumlah tokoh yang akan mengisi orasi ialah Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Tentara Nasional Indonesia Hadi Tjahjanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, KH. Maimun Zubair, Habib Luthfi, Gus Muwafiq, KH Munif Zuhri, Prof Mahfud MD, KH Ahmad Daroji, Uskup Rubiatmoko (Keuskupan Agung Semarang), Pendeta Eka Laksa (PGI), Nyoman Suraharta (PHDI), Go Boen Tjien (Matakin) dan Pujianto (Walubi).
Acara juga akan dimeriahkan sejumlah artis nasional ialah Slank, Letto, Armada, Virza, Nella Kharisma dengan MC Vincent-Desta dan Cak Lontong.
Dalam website LPSE Provinsi Jateng disebutkan nama tender "Pengadaan Kegiatan Apel Kebangsaan Jawa Tengah Tahun 2019 Rampak Senandung Kebangsaan" mempunyai nilai pagu paket Rp 18.764.420.000,00. Anggaran berasal dari APBD 2019 dengan instansi Pemda Provinsi Jawa Tengah dengan satuan kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
(bai/sip)
Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui isu menarik lainnya @Tahukah.Anda.News
0 komentar